Wednesday 11 November 2015

'Martial Calon Striker Terbaik Dunia'

Satu sanjungan untuk pemain Manchester United, Anthony Martial, kembali hadir. Dia diyakini akan menjadi salah satu striker terbaik dunia.
Add caption
Datang dengan banderol mahal, Martial langsung memberikan bukti bahwa dirinya layak dihargai selangit. Hingga saat ini, dia sudah membukukan lima gol dan dua assist.

Penampilan Martial yang menjanjikan itu mendapatkan pujian dari eks bek MU, Phil Neville. Pemain muda asal Prancis itu dinilai memberikan opsi lain dalam strategi permainan The Red Devils yang mengandalkan banyak penguasaan bola.

Neville menilai bahwa Martial cocok dengan gaya main di Premier League, dan pesepakbola 19 tahun itu diyakini akan menjadi salah satu striker terbaik dunia.




"Dia membawa kecepatan ke dalam tim, dia kuat dan dia gesit. Orang-orang mempertanyakan jumlah uang yang dibayarkan oleh Louis van Gaal, tapi saya pikir United mendapatkan harga yang pas dan gaya bermainnya cocok untuk Premier League," kata Neville di Soccerway.

"Saya pikir masih akan ada banyak lagi yang akan dia tunjukkan. Dia masih muda, dia masih belajar, dan akan ada lebih banyak lagi kontribusi dari striker ini, yang saya pikir bisa menjadi salah satu yang terbaik di dunia," imbuhnya.

Bek Masa Depan Manchester United dan Inggris

Selain pujian yang ia dapatkan dari Rooney dan Van Gaal, ia juga mendapatkan pujian terbuka dari Phil Jones dan Thierry Henry.

Henry memuji kepemimpinan Smalling dalam melakukan komando di lini belakang. "Saya lihat ia sekarang ingin terus menjadi komando, menjadi pemimpin, dan menjadi pemain yang penting," ujar mantan penyerang Arsenal asal Perancis tersebut.



Add caption


Tidak diragukan lagi, usia emas seorang bek tengah yang bisa berada di puncak sampai umur pertengahan 30-an akan membuat Smalling menjadi salah satu bek tengah masa depan Manchester United.

Smalling juga yang mungkin tidak akan khawatir lagi jika pada jendela transfer musim dingin Januari nanti Van Gaal akan mendatangkan bek baru. Karena sejujurnya, dengan cederanya Luke Shaw, sepertinya Van Gaal memang benar-benar membutuhkan bek baru yang berkaki kiri, entah untuk dipasang sebagai bek tengah maupun bek sayap.

Saat ini United masih memiliki Marcos Rojo yang pada beberapa pertandingan terakhir ini selalu bermain sebagai bek sayap. Sementara Blind yang berposisi alami bukan sebagai bek tengah mungkin saja posisinya akan tergeser, bukan justru akan menggeser Jones apalagi Smalling, jika United mendatangkan bek tengah baru.

Satu bek berkaki kiri lainnya yang sebenarnya masih dimiliki United, yaitu Tyler Blackett, juga bisa jadi akan dipulangkan dari masa peminjamannya di Celtic FC jika United benar-benar butuh bek berkaki kiri.

"Semakin sering Anda bermain, Anda akan semakin percaya diri. Saya pikir Chris (Smalling) sudah bermain luar biasa musim ini dan saya harap kami bisa menjadi rekan bersama," kata Jones mengomentari rekan setimnya tersebut.

Harapan Jones tersebut sebenarnya jika saja menjadi kenyataan, akan sangat menguntungkan bagi United dan juga kesebelasan negara Inggris. Kombinasi mereka berdua ditambah Shaw di bek sayap kiri, akan membuat kekuatan partnership lini belakang United dan Inggris menjadi semakin solid.

Sayang saja United tidak mendatangkan Nathaniel Clyne (bek sayap kanan) dan juga tidak memiliki penjaga gawang asal Inggris yang menjanjikan (saat ini mereka hanya memiliki Sam Johnstones), seperti Jack Butland di Stoke City. Jika lima posisi tersebut sudah diisi oleh English core connection, maka ini adalah kabar gembira untuk klub dan juga negara.

Setelah United menang atas CSKA Moscow di Liga Champions Rabu (04/11/2015) lalu, Van Gaal kembali salah menyebut nama Smalling. "David de Gea menyelamatkan (gawang) kami dan setelah itu Michael Smalling yang menyelamatkan kami (dari kebobolan, merujuk kepada tekel sapuan bolanya di depan garis gawang)," kata Van Gaal setelah pertandingan.

Akhir-akhir ini Smalling juga sadar dengan nama "Mike" atau "Michael" yang sudah melekat di dirinya. "Pemain di sini memang tidak memanggil saya Mike, tapi banyak suporter yang memanggil saya demikian," kata Smalling dengan nada bercanda setelah United imbang 0-0 melawan Manchester City bulan lalu.

"Bahkan ketika Anda pergi ke Rusia atau ke mana pun, ada (nyanyian) 'Mike! Mike! Mike!' Ini akan melekat pada diri saya untuk selamanya," tutup Smalling.




Kembali ke masa lalu, Van Gaal pernah ditanya perihal ia yang sempat dijuluki 'Ik heb Altijd Gelijk' (Saya Selalu Benar) oleh penulis Belanda, Willem Frederik Hermans. "Julukan yang bagus," kata Van Gaal. "Tapi saya tidak akan pernah mengatakan hal itu tentang diri saya. Saya lebih suka: 'Seringnya saya benar' (I am usually right)."

Maka wajar saja jika mulai sekarang jika kita ditanya "Siapa bek tengahterbaik Manchester United?", maka jawabannya adalah Mike Smalling!

Statistik Permainan Yang Meningkat di Tunjukan Smalling



Salah satu faktor perkembangan Smalling di United adalah gaya manajemen dari Van Gaal. Manajer asal Belanda itu menginginkan pemain yang mau mendengarkan dan bermain sesuai dengan yang ia perintahkan, dan Smalling adalah salah satunya.

Rooney juga secara berlebihan memuji Smalling sebagai "salah satu dari tiga bek tengah terbaik di dunia". Smalling pun berpendapat bahwa permainannya saat ini sudah "klik" dengan United.

"Ketika saya sudah dipercaya oleh manajer, maka saya ingin menebusnya dengan bermain sebaik mungkin," kata Smalling. "Ketika Anda mendapat pujian, terutama dari (kapten) Wazza (panggilan Rooney) dan manajer Anda, Anda ingin membuktikan bahwa pujian mereka tersebut bukanlah sesuatu yang tak berarti."

Secara statistik, di Liga Primer sebenarnya United bukanlah kesebelasan defensif terbaik. Dalam urusan tekel misalnya, mereka menempati urutan ke-10 dengan rata-rata 20,1 tekel per pertandingan. Begitu juga dalam urusan intersep, mereka menempati urutan ke-10 dengan 16,2 intersep per pertandingan. Malah United menjadi kesebelasan keempat yang paling banyak melanggar, dengan 13,3 pelanggaran per pertandingan.


Perbandingan beberapa statistik Manchester United, Chris Smalling, John Stones, Laurent Koscielny, dan Virgil van Dijk di Liga Primer Inggris 2015/2016 – sumber: Squawka

Namun, nyatanya Smalling banyak berkontribusi kepada pertahanan United. Dari perbandingan statistik di atas, Smalling setidaknya berkontribusi sekitar 10% dari seluruh tekel berhasil dan intersep United, serta ia juga menjadi penyapu bola terbanyak di kesebelasannya.

Kerentanan United saat berduel udara, terutama jika Blind yang diajak berduel, juga mampu dikatrol oleh Smalling dengan duel udara suksesnya di atas rata-rata Setan Merah.

Satu hal yang paling membuat Smalling cocok dengan filosofi Van Gaal adalah kemampuannya dalam membangun serangan dari belakang. Ia berhasil menyelesaikan 86% operannya, di mana 370 di antaranya adalah operan ke depan dan juga dengan rata-rata bola yang ia lepaskan adalah operan panjang.

Kemampuan Smalling dalam memanfaatkan tinggi badannya yang 1,92 meter juga ia tunjukkan selain dari duel udara tetapi juga dari kontribusinya dalam menciptakan tiga peluang United sejauh ini.

Jika dibandingkan dengan beberapa bek tengah papan atas Liga Primer (nama John Stones, Laurent Koscielny, dan Virgil van Dijk kami dapatkan dari rekap bek terbaik sejauh ini versi Squawka), Smalling juga secara umum bisa dibilang sudah menjadi bek papan atas di Liga Primer.


Chris Smalling Kian Matang, Pertahanan MU Kian Sulit di Tembus

Meskipun Manchester United sedang menerima banyak kritik akibat sulit mencetak gol, kesebelasan asuhan Louis van Gaal ini sudah tidak kebobolan selama 465 menit (delapan jam kurang lima belas menit). Sejak 2008, jika kita lihat dari sudut pandang lainnya, memang United sudah menjadi kesebelasan dengan rekor defensif yang mengagumkan.


Add caption
Bagaimana tidak mengagumkan, mereka hanya baru kebobolan delapan kali di Liga Primer Inggris dan menjadi kesebelasan yang paling sedikit kebobolan berbarengan juga dengan Arsenal.

Masalahnya, hal positif ini tidak banyak disorot. Sejak jeda internasional tengah bulan lalu, United hanya berhasil meraih dua kemenangan dalam enam pertandingan terakhir mereka. Bahkan dalam lima pertandingan terakhir, mereka hanya berhasil mencetak dua gol.

Rekor defensif yang luar biasa ini seolah "tercoreng" dengan ketidakmampuan 'Setan Merah' dalam menciptakan peluang.

Selain baru 15 gol yang berhasil mereka cetak (terendah ketiga di antara kesebelasan 10 besar Liga Primer), kita bisa lihat sejauh ini mereka hanya berhasil mencetak 10 tendangan setiap pertandingannya. Ini adalah jumlah terendah ketiga di Liga Primer Inggris, bahkan lebih rendah daripada Sunderland. Kemudian juga angka ini hampir setengahnya dari Arsenal (19,2 tendangan per pertandingan) di peringkat pertama dalam soal urusan angka tendangan ke gawang lawan.

Walaupun mencetak gol adalah cara memenangkan pertandingan, kita memang seharusnya tidak lupa bahwa bertahan itu sama pentingnya dengan menyerang. Biar bagaimanapun, tanpa kinerja yang baik dari pertahanan United, mereka pasti tidak bisa bertengger di peringkat empat Liga Primer dan memuncaki grup B di Liga Champions Eropa.




Kinerja pertahanan yang baik dari The Red Devils ini memang merupakan buah dari permainan tim di mana nama penjaga gawang David de Gea, bek tengah Chris Smalling, dan gelandang bertahan Morgan Schneiderlin adalah nama yang dianggap berperan paling besar.

Namun, jika harus menyebut satu pemain saja yang paling berkembang, pemain tersebut adalah Smalling. Tidak seperti namanya yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "mengecil", Smalling terus berkembang menjadi pemain besar.

Smalling Sempat Meragukan

Lahir di Greenwich, Smalling dibeli dari Fulham oleh Sir Alex Ferguson pada Juli 2010. Lima tahun sudah berlalu sejak ia datang ke kesebelasan ini, sepertinya jika ia tak kunjung menjadi pilihan utama, ada yang salah dengan dirinya.

Pada kenyataannya, cedera lah yang membuat karier Smalling sempat tersendat. Tercatat eks pemain Maidstone United ini menderita 20 cedera sepanjang di United, atau jika dirata-rata adalah empat cedera setiap musim.


Ferguson juga hampir selalu memainkan Smalling sebagai bek kanan, posisi yang dianggap membuatnya tidak bermain dengan maksimal. Sesaat sebelum Ferguson pensiun pada 2013 juga, Sir Alex menyatakan bahwa bukan Smalling, tapi Phil Jones yang diberi label sebagai calon pesepakbola terbaik sepanjang sejarah Manchester United.

Apa yang Anda rasakan jika Anda menjadi Smalling? Setelah Ferguson pensiun dan David Moyes dipecat, jika kita lihat di pramusim (tur ke Amerika Serikat), Smalling tidak dimainkan dari awal dalam empat pertandingan United.

Dalam dua pertandingan terakhir pada tur pramusim (melawan FC Barcelona dan Paris Saint-Germain) Van Gaal menyatakan bahwa ia akan menurunkan susunan sebelas pemain utama yang terkuat menurutnya, dan Smalling tidak ada di situ.

Kecenderungan Van Gaal untuk memainkan dua bek tengahnya dengan komposisi bek tengah berkaki kanan di kanan dan bek tengah berkaki kiri di kiri, beberapa kali membuat Jones berpasangan dengan Daley Blind di depan penjaga gawang. Ini artinya jelas: awalnya Van Gaal menganggap bahwa Jones adalah bek pilihan utamanya, sementara Smalling adalah pilihan kedua.

Kabar tidak menggembirakan bagi Smalling juga santer terdengar karena United berkali-kali dikabarkan mengincar bek tengah baru, dua di antaranya adalah Sergio Ramos dan Nicolas Otamendi. Van Gaal juga sempat salah menyebut nama (Chris) Smalling dengan panggilan "Mike Smalling" pada konferensi pers di pramusim.

Kami kembali bertanya, apa yang Anda rasakan jika Anda menjadi Smalling? Menurut kami, di awal musim tersebut ia pasti sedang gelisah-gelisahnya. Kalau saja Ramos atau Otamendi datang, posisinya bisa tambah tergusur.

Namun, apa yang terjadi tidak seperti yang dikhawatirkan. Ia, yang akan berusia 26 tahun pada 22 November nanti, sampai sekarang tidak ada pemain United yang jumlah bermainnya lebih banyak daripada Smalling, Van Gaal sendiri mendeskripsikan Smalling sebagai kapten masa depan United, dan Jones malah yang terlempar menjadi pilihan kedua.

Selain tidak jadinya United mendatangkan bek tengah baru, cederanya Jones juga turut berperan dalam terus bermainnya Smalling.


Schwainsteiger Yakin Akan kemampuan LVG

Manchester 
Kali ini saya akan membahas tentang Tim besar dari Inggris yaitu Manchester United, Sudah 2 tahun ini MU, julukan dari Manchester United di Manageri oleh LVG atau Lois Van Gaal, Tetapi

Add caption

Manchester United masih belum meraih kesuksesean sejak ditangani oleh Louis van Gaal. Kendati demikian, Bastian Schweinsteiger yakin meneer Belanda itu bakal membawa MU meraih banyak trofi.

Sudah belanja besar dalam dua musim belakangan, MU belum bisa meraih trofi. Di musim ini, permainan 'Setan Merah' di bawah asuhan Van Gaal malah mendapakan cibiran.

MU dinilai masih kurang kreatif di lini depan, hingga belum menunjukkan produktivitas gol yang kurang mumpuni.

Beberapa eks penggawa MU, Paul Scholes, Andrei Kanchelskis, dan Dwight Yorke, sudah 

melontarkan kritikan atas permainan LVGSchweinsteiger meminta agar Van Gaal diberi waktu agar MU bisa menunjukkan penampilan yang oke seperti saat berprestasi bersama Bayern Munich. Saat meraih tiga gelar domestik bersama Die Roten, Van Gaal butuh waktu dua tahun untuk mempersiapkan tim.

"Saya ingat bahwa para fans tak yakin padanya di awal saat menangani Bayern. Tapi, pada akhirnya dia bisa memenangi double dan semua fans di Munich mencintai dia," kata Schweinsteiger di Soccerway.





"Saya yakin Louis akan membawa kesuksesan untuk United. Saya yakin mengenai hal itu, tapi kami harus mengerjakan tugas kami dan kami harus terus memperbaiki diri. Saya yakin itu akan datang," imbuhnya.

Van Gaal menanngani Bayern selama dua musim dari tahun 2009 hingga 2011. Dia menyumbangkan trofi Liga Jerman, DFB Pokal, dan Piala Super Jerman. Itu lah segelintir prestasi LVG yang luar biasa, jadi pantas lah LVG menangani klub sebesar MU atau Manchester United.

Thursday 22 October 2015

Kevin Trapp gemilang, Real Madrid frustasi

 Real Madrid cuma bisa imbang 0-0 saat bertandang ke markas PSG di matchday 3 Grup A Liga Champions 2015/16, Kamis (22/10).Streak mencetak gol Madrid di fase grup kompetisi ini pun akhirnya terputus.
Dalam 40 pertandingan fase grup Liga Champions sebelum ini, Madrid selalu bisa membobol gawang lawan. Di pertandingan ke-41 dari rangkaian streak panjang tersebut, melawan PSG, Madrid dibuat kehilangan ketajaman.Terakhir kali Madrid gagal mencetak gol dalam sebuah pertandingan fase grup Liga Champions adalah ketika menjamu Juventus pada November 2008 silam. Waktu itu, Madrid takluk 0-2 di mana Alessandro Del Piero memborong dua gol kemenangan La Vecchia SignoraStreak mencetak gol dalam 40 pertandingan di fase grup oleh Madrid merupakan streak terpanjang dalam sejarah Liga Champions. Madrid bisa saja mempertajam rekor itu jadi 41 pertandingan, tapi PSG menghentikannya Kegagalan Madrid mencetak gol dalam laga ini tak lepas dari ketangguhan Kevin Trapp di bawah mistar. Empat shots on target Madrid melalui Cristiano Ronaldo(2), Casemiro dan Jese Rodriguez semua sukses dimentahkannya.

Sumber dari:
http://m.bola.net/champions/streak-gol-madrid-di-fase-grup-terputus-750799.html

Thursday 8 January 2015

Atletico Madrid menambah amunisi di sektor lini tengah



Atletico Madrid menambah amunisi di sektor lini tengah pada jendela transfer musim dingin 2015. Los Colchoneros resmi mendaratkan gelandang berpengalaman Villarreal, Ruben Cani, dengan status pemain pinjaman sampai akhir musim.

Kedatangan Cani jelas bakal menambah persaingan di lini tengah Atletico. Saat ini, Atletico sudah memiliki para gelandang berkualitas seperti Gabi, Arda Turan, Koke, Antoine Griezmann ataupun Raul Garcia.

"Cani merupakan pemain berpengalaman di kompetisi Spanyol. Dia pemain berkualitas yang akan menambah persaingan ketat dalam skuad kami," kata Direktur Olahraga, Jose Luis Caminero.

"Dia memiliki rasa tanggung jawab besar. Kami sangat senang dengan kedatangannya, karena kami yakin dia bisa memberikan kontribusi yang baik pada sisa musim ini," lanjut Caminero.

Talenta Martin Odegaard membuat Real Madrid kepincut



Real Madrid dikabarkan segera merekrut pemain muda Norwegia, Martin Odegaard, dari Stromsgodset. Kabar tersebut dilansir Sky Sports pada Rabu (7/1/2015).

Odegaard merupakan salah satu pemain muda yang banyak diincar klub-klub Eropa dalam enam bulan terakhir. Hal itu terbukti dengan diperbolehkannya Odegaard berlatih di beberapa klub besar Inggris, Jerman, Belanda, dan Spanyol.

Setelah merasakan berlatih bersama klub-klub besar, Odegaard beserta keluarganya memilih Real Madrid. Pemain berusia 16 tahun itu lebih merasa masa depannya bakal cerah bersama Madrid ketimbang bergabung ke Bayern Muenchen, Manchester United, Liverpool, ataupun Arsenal.

Menurut Sky Sports, Odegaard telah melakukan perjalanan ke Madrid untuk merampungkan proses kepindahannya. Kubu Stromsgodset pun tampaknya tidak akan keberatan jika Madrid hanya membayar kompensasi untuk memboyong Odegaard. Sang pemain bahkan menyaksikan secara langsung laga babak 16 besar antara Atletico Madrid melawan Real Madrid di Vicente Calderon, Madrid, Rabu (7/1/2015).

Odegaard menjadi buah bibir publik sepak bola Norwegia setelah menjalani debut bersama klub Stromsgodset melawan Aalesunds di Stadion Marienlyst, 13 April 2014.

Yang menghebohkan, usia Odegaard saat itu baru menginjak 15 tahun. Alhasil, Odegaard menjadi pemain termuda sepanjang sejarah yang tampil di kompetisi tertinggi Norwegia.

Kehebatan Odegaard membuat pelatih tim nasional Norwegia, Per-Matthias Hogmo, memanggilnya untuk laga persahabatan melawan Uni Emirat Arab, 19 Agustus 2014. Odegaard pun bermain dan mencatat sebagai pemain termuda yang pernah membela timnas Norwegia, yakni berusia 15 tahun 253 hari.